Mengenai Saya

Thx 4 all,udah msuk ke blog Bu Dew. Semoga bermanfaat...

Jumat, 07 Oktober 2011

Pengertian Bimbingan dan Konseling

Secara etimologis bimbingan dan konseling (Tohirin, 2008: 15) terdiri dari dua kata yaitu: bimbingan yang merupakan terjemahan dari kata “guidance” dan konseling yang diadopsi dari kata “counseling”. Pada prakteknya, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan dan keduanya merupakan bagian yang integral.
1.    Pengertian Bimbingan
     Winkel dalam Tohirin (2008: 15-16) menyatakan bahwa:
     istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance. Kata ini  berasal dari kata guide yang berarti menunjukan jalan (showing the way), memimpin (leading), memberikan petunjuk (giving instruction), mengatur (regulating), mengarahkan (governinng), dan memberi nasehat (giving advice).
Selain itu, makna bimbingan (Tohirin, 2008: 20) juga dapat diketahui melalui akronim kata bimbingan yaitu B  (bantuan), I  (individu), M (mandiri) atau kemandirian, B  (bahan), I ( interaksi), N (nasehat), G (gagasan), A (asuhan), dan N (norma).
Berdasarkan akronim dari kata bimbingan maka dapat diartikan bahwa bimbingan merupakan: bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku.  
Arthur J. Jones (Sofyan, 2004: 11) mengartikan bahwa dalam proses bimbingan terdapat pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing membantu siterbimbing untuk membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Frank W. Miller (Sofyan, 2004: 13) mengemukakan definisi bimbingan yaitu “Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi penyesuaian diri secara baik dan maksimum di sekolah, keluarga, dan masyaraat.” 
Berbeda dengan Miller, maka Peters dan Shertzer (Sofyan, 2004: 14) mengemukakan definisi bimbingan bahwa “bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu agar ia memahami dirinya dan dunianya, sehingga dengan demikian ia dapat memanfaatka potensi-potensinya.”
Selanjutnya Stoop dan Walquest (Padmono, 2002: 17) mengemukakan bahwa “bimbingan adalah proses yang terus-menerus dalam membantu individu mengembangkan kapasitasnya semaksimal sehingga bermanfaat bagi dirinya dan masyarakatnya.”
Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah (Sarkomkar, 2009) dikemukakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk menemukan pribadi, mengenal lingkungannya, dan merencanakan untuk masa depan.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan pembimbing terhadap siterbimbing yang dilakukan secara terus menerus untuk mencapai pemahaman dan pengarahan dirinya serta dunianya sehingga ia dapat memanfaatkan potensinya secara maksimum baik di sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat.  
Dalam proses bimbingan terdapat: (1) bantuan, (2) orang yang membantu adalah orang dewasa, (3) bimbingan diberikan kepada siapa saja, (4) isi bantuan adalah membantu, mengatur kegiatan, mengembangkan pandangan, membuat keputusan dan mengatasi masalah.
2.    Pengertian Konseling
Konseling sebagai pengindonesiaan dari counseling atau yang biasa diterjemahkan menjadi penyuluhan. Banyak ahli dengan berbagai sudut pandang berbeda, fokus, dan tekanan yang berbeda memberikan batasan tentang penyuluhan atau konseling.
Jones dan Bordin (Padmono, 2002: 19) menyatakan “konseling adalah proses membantu individu untuk memecahkan masalahnya melalui media wawancara.”
Padmono (2002: 19-20) mengutip pendapat Mortensen dan Scumuller menyatakan penyuluhan sebagai suatu proses hubungan seseorang dengan orang lain di mana seseorang dibantu oleh yang lainnya untuk meningkatkan pengertian dan kemampuannya dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya.
Mortensen (Tohirin, 2008: 22) menyatakan bahwa “konseling merupakan proses hubungan antarpribadi di mana orang yang satu membantu yang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.”
Kemudian muncul English & English (Sofyan, 2004: 17) yang mengemukakan arti konseling adalah hubungan antara seseorang dengan orang lain, di mana seorang berusaha keras untuk membantu orang lain agar memahami masalah dan dapat memecahkan masalahnya dalam rangka penyesuaian dirinya.
Tiga tahun sebelum English, Glen E. Smith (Sofyan, 2004: 17) mendefinisikan pengertian konseling yaitu suatu proses di mana konselor membantu konseli (disebut klien) agar ia dapat memahami dan menafsirkan fakta-fakta yang berhubungan dengan pemilihan, perencanaan, dan penyesuaian diri sesuai dengan kebutuhan individu.
 Sebagaimana makna bimbingan, makna konseling (Tohirin, 2008: 25) juga dapat dimaknai dari akronim kata konseling yaitu K  (kontak), O  (orang), N  (menangani), S   (masalah), E (expert atau ahli), L (laras), I (integrasi), N  (norma), G (guna).
       Konseling bisa berarti: kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang yaitu konselor dan klien untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.
       Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh para pakar konseling dapat disimpulkan bahwa konseling atau penyuluhan adalah bantuan yang diberikan seseorang (penyuluh/konselor) terhadap seseorang (konselie, tersuluh/klient) yang bermasalah, baik masalah belajar, psikologis, sosial, dan sebagainya melalui media wawancara sehingga meningkatkan kecakapan dan kemampuannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Prayitno, dkk. (sarkomkar, 2009) mengemukakan bahwa:
bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Berdasarkan pengertian bimbingan dan konseling yang telah di utarakan di atas, secara terintegrasi dapat dirumuskan pengertian bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri. Atau proses pemberian bantuan atau pertolongan yang sistematis dari pembimbing (konselor) kepada konseli (siswa) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya untuk mengungkap masalah konseli  sehingga konseli mampu melihat masalah sendiri, mampu menerima dirinya sendiri sesuai dengan potensinya, dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar